Kamis, 24 Desember 2009

KERANJANG KOMPOS CEBAN 3

Terdorong oleh keinginan membuat kegiatan pengelolaan sampah lingkungan oleh rumah tangga, aku harus bikin contoh dulu nih. Pas libur, kubeli keranjang plastik Rp 10.000,- dapat 3 buah alias ceban 3 di pedagang keliling.









Lalu keranjang dialasin kertas koran atau kardus bekas disekeliling dan dasarnya.
Siapkan bahan organik seperti sisa bahan sayuran dan daun-daun yang rontok di pekarangan rumah. Bahan tersebut dirajang kecil-kecil terus dicampur dengan kompos yang sudah jadi ( beli ceban 3 juga).































Setelah tercampur, bahan dimasukkan ke dalam keranjang dan ditutup rapat. Dua hari kemudian, bahan tersebut sudah layu, dan seminggu kemudian sudah mulai membusuk.
Jika bahan sudah kemps, bias ditambah bahan yang baru dan diaduk-aduk. Kalau bahan berair atau terlalu lembab jadinya benyek dan mengundang belatung. Untuk menghindari si Bela-tunk ini maka jika bahan terlihat benyek langsung aja ditambahkan abu atau bekatul secukupnya. Aduk-aduk hingga rata. Hasilnya bagus banget, apalagi kalau udah sekitar 6 – 8 minggu (2 bulan). Coklat kehitaman dan gembur seperti tanah.
Bahan dikeluarkan dari keranjang kemudian diayak. Bahan yang belum hancur atau belum jadi kompos, kita masukkan lagi ke dalam keranjang yang lain.
Kompos yang udah jadi, bias dipakai sebagai kompos starter lagi atau langusng dipakai untuk pupuk tanaman hias. Kalau banyak ya bisa jadi uang…… Jadi berkhayal punya hangar atau lapak untuk pembuatan kompos skala besar….



Anakku pun jadi tahu, sampah bisa jadi kompos, kompos bisa jadi pupuk bagi tanaman di sekitar rumah. Dia boleh membantu menanam, menyiram, memetik bunga dan daunnya juga boleh. Asal jangan semua ya Nak....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar