Senin, 30 Maret 2009

Janji

Janji. Kata sederhana, sarat makna. Hari ini berlangsung acara peletakkan batu pertama pembangunan barak bujangan di kantorku, Polres Metro Bekasi Kabupaten. Hadir Wakil Bupati Bekasi Drs. Daarip Mulyana dan dalam sambutannya terselip beberapa "janji" untuk kemajuan Kabupaten Bekasi. Diantara janji-janji itu antara lain adalah meningkatkan koordinasi dalam berbagai bidang antara Polres Metro Bekasi Kabupaten dan Pemkab Bekasi, pembangunan fasilitas barak bujangan yang saat ini baru tahap pertama (lantai 1) dan akan segera dilanjutkan ke tahap berikutnya (lantai 2), dan analisis kemacetan lalu-lintas yang sebaiknya memberdayakan petugas Polisi Lalu-lintas Polres Mettro Bekasi Kabupaten daripada menggaji tenaga honorer Dinas Perhubungan yang belum terlatih dan kualitasnya masih diragukan.

Aku cukup senang mendengar pidato itu. Tapi, dari sekian deretan janji dan "berita" bahwa anggaran Pemkab Bekasi cukup untuk mendanai beberapa proyek di Kabupaten Bekasi, kok tidak ada janji tentang peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan memberdayakan para pamong desa sampai dengan Pemkab. Aku jadi tergelitik, mungkin perlu juga aku menyumbangkan pemikiranku tentang PEMBERDAYAAN BABINKAMTIBMAS SEBAGAI KADER LINGKUNGAN. Mungkin saja, Pak Wakil Bupati lupa menyebutkan tentang peningkatn kualitas lingkungan hidup, karena memang realisasinya harus melibatkan seluruh penduduk Kabupaten Bekasi, dan itu bukan perkara mudah, sehingga beliau tak berani janji terlalu banyak. Janji, mudah diucapkan namun sulit direalisasikan. Yang lebih bijak adalah, belajar melakukan kebaikan dengan tulus, berkelanjutan, dan pasti berguna bagi diri sendiri dan orang lain, tanpa janji apapun, karena janji adalah hutang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar